Selasa, 29 November 2011

SEJARAH SATANISME

Sejarah Satanisme

Kaum Setanis, yakni para pengikut ajaran setanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini.
Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Setanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.
Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tukang sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.
Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis.
Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.
Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah, perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia.
Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis atau Free Mason.
Kini, para setanis telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis dengan giat menyebarkan ajarannya di setiap negara. Baik melalui buku-buku, terbitan berkala, dan Internet sebagai usaha untuk mereka merekrut anggota baru.
Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian berwarna hitam, asesoris, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang isinya penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.

[sunting] Ideologi Setanisme

Setan adalah sebutan, bagi makhluk-makhluk yang berusaha merusak kehidupan manusia. Setan bisa dalam bentuk jin dan manusia. Mereka bekerja siang dan malam tanpa kenal lelah untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah, agar umat manusia menjadi pengikutnya, sehingga menjadi teman mereka untuk hidup di neraka nanti, itulah inti tujuan sebenarnya.
Pada dasarnya aliran Setanisme dibagi menjadi dua macam, yaitu Teistik dan Atheistik. Aliran teistik atau biasa disebut juga Setanisme Tradisional,adalah suatu bentuk kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa, sedangkan aliran Atheistik (Ateis) adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan ataupun Dewa untuk disembah. Bahkan kaum setanisme tidak percaya adaya setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, tapi mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum setanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati mereka.
Salah satu Aliran Setanisme Atheistik yang terkenal adalah Gereja Setan (the Church of Satan) yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey (Anton LaVey),karena namanya aliran ini disebut dengan aliran LaVeyan.
Namun ciri utama dari para pengikut setanisme adalah, mereka Ateis (tidak mengakui adanya Tuhan), sekaligus materialis (hanya mengakui keberadaan benda belaka), mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk ghaib.
Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setan” yang diterbitkan gereja setan, para setanis sebenarnya adalah ateis.
Setanisme adalah agama yang tidak mengenal tuhan, mirip ajaran budha. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan mereka sendiri. Kaum setanisme tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga, atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri atau makhluk ghaib lainnya. Setanisme bersifat ateis dan Otodeis : “Kami menyembah diri kami sendiri. ...Setanisme adalah materialis ... setanisme adalah lawan agama”. (Vexen Crabtree “A Description of Satanism”)
Jadi pada intinya, ini adalah pemikiran dan keyakinan dari filsafat kebendaan. Dalam buku Satanism : The Feared Religion (agama yang ditakuti), yang diterbitkan oleh gereja setan, pengertian setan bagi para penganut setanisme adalah “Setan adalah lambang manusia yang hidup seperti dituntun keangkuhan dan sifat jasmaniyahnya”. (peter H Gilmore, Satanism : The Feared Religion, marrimac book, 1992)
Adapun ungkapan sifat jasmaniah manusia sebenarnya menggabarkan inti setanisme. Para setanis percaya bahwa pada dasarnya manusia dalah binatang liar. Perinsip keyakinan ini amat ditekankan pada berbagai naskah setanis. Misal gereja setan sering menggunakan istilah “hewan jasmaniah” untuk menggambarkan manusia.
Sudut pandang ini terletak pada dasar kecenderungan periliaku ganas setanisme. Contohnya, para setanis menganggap serangan, pertumpahan darah, pemerkosaan adalah benar. Karena bagi mereka inilah perilaku alamiah binatang liar.
Bagi para setanis, seorang manusia adalah binatang buas yang hidup menurut nafsunya. Yang merupakan hal yang harus dia lakukan.
Dokumen yang berjudul “A Description of setanism”(Sebuah gambaran tentang setanisme), terbitan gereja setan, berkata tentang hal ini : “Semua manusia dan binatang berasal dari sumber yang sama dalam ilmu biologi murni. Setanisme adalah keyakinan bahwa manusia tidak lebih dari binatang tingkat yang lebih tinggi : kita tidak punya tempat khusus dalam penciptaan, selain telah beruntung karena telah berevolusi dan bertahan.” (Vexen Crabtree “A Description of Satanism)
Menurut Roald E Kristiansen yang menulis tesisnya tentang setanisme, menyatakan bahwa “Setanisme dapat dianggap sebagai sebuah agama Darwinistis sosial yang berupaya membela hak-hak golongan terkuat untuk menguasai yang lemah, karena itulah cara manusia untuk maju sebagai sejenis makhluk biologis, sehingga tetap memelihara perannya sebagai ujung tombak evolusi sosial dan alami” (Roald E Kristiansen, A study of Satanism on the internet in the 1990’s)

[sunting] Pelopor Satanisme Modern

Aleister Crowley, adalah pelopor satanisme modern, yang memiliki julukan “The Beast”. Aleister lahir di Worwickshire. Semenjak kecil dia meninggalkan sekolah danmenjadi anggota “Secret Order of The Golden Dawn”.
Crowley telah mulai mencoba untuk menghubungi setan semenjak tahun 1898, saat ia menjadi anggota Order of the golden dawn. Kemudia pada tahun 1900, Crowley bergaul dengan masyarakat elit Inggris, sambil menyebarkan pengetahuannya tentang pemujaan setan, kepada para pemimpin politik Mason, Bangsawan dan Keluarga kerajaan.
Crowley adalah Okultis sejati, yang tidak memiliki pekerjaan lain. Ia sangat tertarik pada ideologi setanisme dan Free Masonry. Dalam bukunya yang berjudul “Pengakuan”, ia mengaku menjadi anggota freemason di Loji Anglo Saxon, di Paris. Dia juga menambahkan tentang bagaimana dia menjadi master di Loji tertua itu, dan paling dihormati di London.
Loji Studholme (1591), yang dikabarkan Tony Blair (mantan perdana mentri Inggris) juga sebagai salah satu anggotanya saat ini. Crowley bersama dengan Albert Pike, memiliki gairah yang besar terhadap Idelogi setansime. Dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Sihir”, Crowley menulis : “Sang Iblis adalah ular ini, Setan, dia hidup da dicintai, dia adalah cahaya dan gambaran zodiaknya adalah Capricornus, kambing melompat, kepala kambing”.
Setelah mengalami konflik dengan ketua The Golden Dawn, dia keluar dan mulai melakukan perjalanan keliling dunia bersama istrinya Rose. Hingga ia tiba di Mesir, Kairo pada tahun 1904. Mereka sering melakukan ritual bersama, bahkan sampai ke Piramida. Pada suatu saat ketika Rose dalam kondis kesurupan, dia menyampaikan pesan kepada Crowley :
"“dia menunggu mu ..”" "“dia .. dewa perang .. anak osiris .. Horus !! ..”"
Pada masa itu, sebelum isu tentag alien (makhluk luar angkasa) dan UFO, serta mengenai bentuk dan rupa alien, Crowley telah menggambar sketsa makhluk yang telah menghubunginya. Namanya “Lam” utusan Horus.
Dimana Lam memberi instruksi kepada Crowley untuk duduk di hadapan meja selama tiga hari berturut-turut. Ketika crowley melakukannya, tubuhnya diambil alih dan tangannya mulai menulis secara otomatis, pesan-pesan dari setan. Kemudian tulisan tersebut menjadi sebuah buku yang berjudul “The Book Of The Law” (Buku Hukum) tahun 1904. "“era baru horus akan segera dimulai, tapi sebelumnya bumi harus bermandikan darah” “biarkan pelayanku hanya sedikit dan tersembunyi, mereka akan berkuasa atas orang banyak dan yang terlihan” (Lam, utusan horus). Buku ini meletakan undang-undang tingkah laku yang sederhana, yaitu : “Lakukan apa kehendak mu” akan menjadi keseluruhan hukum. “Cinta adalah hukum.. Cinta dengan kehendak..” tidak ada hukum yang melebihi “Lakukan apa kehendak mu !”. “Satan, Cry aloud!, Thou exalted most high!, oh my father satan! The eye!” “Setan menangis keras ! .. engkau mulia! .. yang paling tinggi .. oh ayahku setan !, mata satu !”" (Alesiter Crowley : Magnum Opus – buku 4).
Di dalam agama Thelema yang diajarkan Crowley, dia menyembah dewa bernama “heru-ra-ha“ yang berarti “Horus di Horizon”. Kemudian Crowley mendirikan Loji heru-ra-ha atau dikenal juga sebagai O.T.O - Ordo Templi Orientis.
O.T.O adalah perkumpulan pemuja setan hard core. Crowley melengkapinya dengan ritual inisiasinya dalam perayaan 33 degree Scottish Rite Freemasonry. Pada tahun 1912, crowley menjadi pemimpin O.T.O Inggris, yang merupakan keturunan langsung Iluminati Bavaria yang asli.
Bahkan crowley mengklaim, bahwa pembentukan O.T.O adalah untuk membangun kembali free masonry, kepada akar iluminati Jerman-nya. Crowley benar-benar menginginkan untuk bergabung dengan Iblis. Pengetahuan yang menyesatkan itu, secara langsung diberikan oleh setan kepada crowley, yang kemudian dilanjutkan dan disebarkan oleh para pengikutnya, untuk menyesatkan umat manusia. Seperti yang telah di uraikan diatas, bahwasannya ajaran crowley adalah “Lakukan apa kehendak mu !!”. Ideologi ini adalah, agar setan bisa merusak tatanan aturan agama, sehingga manusia benar-benar sesat tanpa aturan. Adapun tujuan nya adalah, untuk menguasai manusia dan menjadi pemimpin yang menyesatkan manusia.
Crowley mengajarkan, bahwa seseorang bisa menjadi jenius dalam musik, bila mereka mau memperaktekan dan mempropagandakan ajaran setanisme. Banyak pemusik dan bintang Rock menjadi terkenal, setelah memperaktekan ajaran setanisme aleister crowley.
Salah satunya adalah Ozzy Osbourne, ia menyebarkan ajaran crowley (setanisme) melalui lagu dan musik kepada kaum muda. Bahkan Osbourne membuat sebuah lagu yang berjudul “Mr.Crowley”, karena ia benar-benar mengaguminya. Pada bab selanjutnya, Insyaallah akan dibahas mengenai sepak terjang mereka di dunia industri musik.
Adapun rencana besar yang lain, sebagai bagian rencana setan untuk menyesatkan manusia melalui crowley adalah membawa revolusi obat bius, membukakan pintu untuk masyarakat untuk menggiringnya pada roh jahat.
Dalam “Buku Hukum”, roh setan yang terhubung melalui aleister crowley, terus menggemakan rayuan satanis dari taman Eden, selama bertahun-tahun. Dia menyatakan “aku adalah ular yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia, yang mengendalikan hati manusia dengan kemabukan. Untuk menyembah ku.. minumlah anggur dan obat-obat bius aneh, sesuatu seperti heroin dan alkohol mungkin dan harus digunakan untuk tujuan penyembahan, yaitu masuk ke dalam perjamuan suci bersama “ular” yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia. ” Robert anton wilson yang memainkan peraan penting dalam revolusi kebudayaan di tahun 60-an, mengatakan dalam bukunya “Seks & Drugs”, menyatakan bahwa : “Crowley memainkan peranan yang enentukan dalam mengembangkan filosofi ataupun mistik, pada revolusi obat bius”.

[sunting] Musik dan Film Satanisme.

Satanisme muncul dalam banyak hal salah satunya adalah film dan musik. Banyak film yang menceritakan dengan terbuka idiom satanisme serta kisah kuasa gelap (dark forces). Film populer seperti : Friday The 13th, The Crow, Devils Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial The X-Files mengandung alur cerita dimana setan, satanisme atau black magic menjadi bagian penting dari film. Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah menjadi penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby, film Omen 1976 disebut telah memopulerkan satanisme.
Dalam musik ada banyak sekali contoh musik yang berisi satanisme, contoh :
  • Lagu dari Ozzy Osbourne "Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar"
  • Lagu dari David Bowie (majalah Rolling Stone) mengatakan Rock akan selalu menjadi musik setan
  • Lagu dari Stairway to Heaven jika di putar terbalik akan memunculkan syair pemujaan setan.
  • Lagu dari Metallica dalam The Prince melantunkan Bida.dari dari bawah, Aku ingin menjual jiwaku. Setan ambil jiwaku.
  • Pink Floyd menulis lagu Lucifer Sam dengan lirik : Lucifer Sam selalu duduk di sisimu..selalu dekat denganmu.
  • Thn 1992, Red Hot Chilli Peppers saat penerimaan anugreah MTV Awards berucap. Pertama-tama kami ingin berterima kasih pada Setan.
  • Marilyin Manson, salah satu umat GS pada majalah Spin edisi Agustus 1996. Saya berharap dikenang sebagai sosok yang mengakhiri sejarah Kekristenan, Manson tak ragu merobek Injil dan meneriakkan penghinaan terhadap Yesus Kristus.
Di Indonesia : - Group Black Metal(4 tahunlalu) Sebelum naik panggung, mereka menyembelih marmut hidup dan meminum darahnya, kadang mereka membawa salib terbalik ke atas panggung.

SEJARAH SATANISME

Sejarah Satanisme

Kaum Setanis, yakni para pengikut ajaran setanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini.
Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Setanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.
Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tukang sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.
Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis.
Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.
Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah, perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia.
Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis atau Free Mason.
Kini, para setanis telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis dengan giat menyebarkan ajarannya di setiap negara. Baik melalui buku-buku, terbitan berkala, dan Internet sebagai usaha untuk mereka merekrut anggota baru.
Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian berwarna hitam, asesoris, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang isinya penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.

[sunting] Ideologi Setanisme

Setan adalah sebutan, bagi makhluk-makhluk yang berusaha merusak kehidupan manusia. Setan bisa dalam bentuk jin dan manusia. Mereka bekerja siang dan malam tanpa kenal lelah untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah, agar umat manusia menjadi pengikutnya, sehingga menjadi teman mereka untuk hidup di neraka nanti, itulah inti tujuan sebenarnya.
Pada dasarnya aliran Setanisme dibagi menjadi dua macam, yaitu Teistik dan Atheistik. Aliran teistik atau biasa disebut juga Setanisme Tradisional,adalah suatu bentuk kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa, sedangkan aliran Atheistik (Ateis) adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan ataupun Dewa untuk disembah. Bahkan kaum setanisme tidak percaya adaya setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, tapi mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum setanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati mereka.
Salah satu Aliran Setanisme Atheistik yang terkenal adalah Gereja Setan (the Church of Satan) yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey (Anton LaVey),karena namanya aliran ini disebut dengan aliran LaVeyan.
Namun ciri utama dari para pengikut setanisme adalah, mereka Ateis (tidak mengakui adanya Tuhan), sekaligus materialis (hanya mengakui keberadaan benda belaka), mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk ghaib.
Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setan” yang diterbitkan gereja setan, para setanis sebenarnya adalah ateis.
Setanisme adalah agama yang tidak mengenal tuhan, mirip ajaran budha. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan mereka sendiri. Kaum setanisme tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga, atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri atau makhluk ghaib lainnya. Setanisme bersifat ateis dan Otodeis : “Kami menyembah diri kami sendiri. ...Setanisme adalah materialis ... setanisme adalah lawan agama”. (Vexen Crabtree “A Description of Satanism”)
Jadi pada intinya, ini adalah pemikiran dan keyakinan dari filsafat kebendaan. Dalam buku Satanism : The Feared Religion (agama yang ditakuti), yang diterbitkan oleh gereja setan, pengertian setan bagi para penganut setanisme adalah “Setan adalah lambang manusia yang hidup seperti dituntun keangkuhan dan sifat jasmaniyahnya”. (peter H Gilmore, Satanism : The Feared Religion, marrimac book, 1992)
Adapun ungkapan sifat jasmaniah manusia sebenarnya menggabarkan inti setanisme. Para setanis percaya bahwa pada dasarnya manusia dalah binatang liar. Perinsip keyakinan ini amat ditekankan pada berbagai naskah setanis. Misal gereja setan sering menggunakan istilah “hewan jasmaniah” untuk menggambarkan manusia.
Sudut pandang ini terletak pada dasar kecenderungan periliaku ganas setanisme. Contohnya, para setanis menganggap serangan, pertumpahan darah, pemerkosaan adalah benar. Karena bagi mereka inilah perilaku alamiah binatang liar.
Bagi para setanis, seorang manusia adalah binatang buas yang hidup menurut nafsunya. Yang merupakan hal yang harus dia lakukan.
Dokumen yang berjudul “A Description of setanism”(Sebuah gambaran tentang setanisme), terbitan gereja setan, berkata tentang hal ini : “Semua manusia dan binatang berasal dari sumber yang sama dalam ilmu biologi murni. Setanisme adalah keyakinan bahwa manusia tidak lebih dari binatang tingkat yang lebih tinggi : kita tidak punya tempat khusus dalam penciptaan, selain telah beruntung karena telah berevolusi dan bertahan.” (Vexen Crabtree “A Description of Satanism)
Menurut Roald E Kristiansen yang menulis tesisnya tentang setanisme, menyatakan bahwa “Setanisme dapat dianggap sebagai sebuah agama Darwinistis sosial yang berupaya membela hak-hak golongan terkuat untuk menguasai yang lemah, karena itulah cara manusia untuk maju sebagai sejenis makhluk biologis, sehingga tetap memelihara perannya sebagai ujung tombak evolusi sosial dan alami” (Roald E Kristiansen, A study of Satanism on the internet in the 1990’s)

[sunting] Pelopor Satanisme Modern

Aleister Crowley, adalah pelopor satanisme modern, yang memiliki julukan “The Beast”. Aleister lahir di Worwickshire. Semenjak kecil dia meninggalkan sekolah danmenjadi anggota “Secret Order of The Golden Dawn”.
Crowley telah mulai mencoba untuk menghubungi setan semenjak tahun 1898, saat ia menjadi anggota Order of the golden dawn. Kemudia pada tahun 1900, Crowley bergaul dengan masyarakat elit Inggris, sambil menyebarkan pengetahuannya tentang pemujaan setan, kepada para pemimpin politik Mason, Bangsawan dan Keluarga kerajaan.
Crowley adalah Okultis sejati, yang tidak memiliki pekerjaan lain. Ia sangat tertarik pada ideologi setanisme dan Free Masonry. Dalam bukunya yang berjudul “Pengakuan”, ia mengaku menjadi anggota freemason di Loji Anglo Saxon, di Paris. Dia juga menambahkan tentang bagaimana dia menjadi master di Loji tertua itu, dan paling dihormati di London.
Loji Studholme (1591), yang dikabarkan Tony Blair (mantan perdana mentri Inggris) juga sebagai salah satu anggotanya saat ini. Crowley bersama dengan Albert Pike, memiliki gairah yang besar terhadap Idelogi setansime. Dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Sihir”, Crowley menulis : “Sang Iblis adalah ular ini, Setan, dia hidup da dicintai, dia adalah cahaya dan gambaran zodiaknya adalah Capricornus, kambing melompat, kepala kambing”.
Setelah mengalami konflik dengan ketua The Golden Dawn, dia keluar dan mulai melakukan perjalanan keliling dunia bersama istrinya Rose. Hingga ia tiba di Mesir, Kairo pada tahun 1904. Mereka sering melakukan ritual bersama, bahkan sampai ke Piramida. Pada suatu saat ketika Rose dalam kondis kesurupan, dia menyampaikan pesan kepada Crowley :
"“dia menunggu mu ..”" "“dia .. dewa perang .. anak osiris .. Horus !! ..”"
Pada masa itu, sebelum isu tentag alien (makhluk luar angkasa) dan UFO, serta mengenai bentuk dan rupa alien, Crowley telah menggambar sketsa makhluk yang telah menghubunginya. Namanya “Lam” utusan Horus.
Dimana Lam memberi instruksi kepada Crowley untuk duduk di hadapan meja selama tiga hari berturut-turut. Ketika crowley melakukannya, tubuhnya diambil alih dan tangannya mulai menulis secara otomatis, pesan-pesan dari setan. Kemudian tulisan tersebut menjadi sebuah buku yang berjudul “The Book Of The Law” (Buku Hukum) tahun 1904. "“era baru horus akan segera dimulai, tapi sebelumnya bumi harus bermandikan darah” “biarkan pelayanku hanya sedikit dan tersembunyi, mereka akan berkuasa atas orang banyak dan yang terlihan” (Lam, utusan horus). Buku ini meletakan undang-undang tingkah laku yang sederhana, yaitu : “Lakukan apa kehendak mu” akan menjadi keseluruhan hukum. “Cinta adalah hukum.. Cinta dengan kehendak..” tidak ada hukum yang melebihi “Lakukan apa kehendak mu !”. “Satan, Cry aloud!, Thou exalted most high!, oh my father satan! The eye!” “Setan menangis keras ! .. engkau mulia! .. yang paling tinggi .. oh ayahku setan !, mata satu !”" (Alesiter Crowley : Magnum Opus – buku 4).
Di dalam agama Thelema yang diajarkan Crowley, dia menyembah dewa bernama “heru-ra-ha“ yang berarti “Horus di Horizon”. Kemudian Crowley mendirikan Loji heru-ra-ha atau dikenal juga sebagai O.T.O - Ordo Templi Orientis.
O.T.O adalah perkumpulan pemuja setan hard core. Crowley melengkapinya dengan ritual inisiasinya dalam perayaan 33 degree Scottish Rite Freemasonry. Pada tahun 1912, crowley menjadi pemimpin O.T.O Inggris, yang merupakan keturunan langsung Iluminati Bavaria yang asli.
Bahkan crowley mengklaim, bahwa pembentukan O.T.O adalah untuk membangun kembali free masonry, kepada akar iluminati Jerman-nya. Crowley benar-benar menginginkan untuk bergabung dengan Iblis. Pengetahuan yang menyesatkan itu, secara langsung diberikan oleh setan kepada crowley, yang kemudian dilanjutkan dan disebarkan oleh para pengikutnya, untuk menyesatkan umat manusia. Seperti yang telah di uraikan diatas, bahwasannya ajaran crowley adalah “Lakukan apa kehendak mu !!”. Ideologi ini adalah, agar setan bisa merusak tatanan aturan agama, sehingga manusia benar-benar sesat tanpa aturan. Adapun tujuan nya adalah, untuk menguasai manusia dan menjadi pemimpin yang menyesatkan manusia.
Crowley mengajarkan, bahwa seseorang bisa menjadi jenius dalam musik, bila mereka mau memperaktekan dan mempropagandakan ajaran setanisme. Banyak pemusik dan bintang Rock menjadi terkenal, setelah memperaktekan ajaran setanisme aleister crowley.
Salah satunya adalah Ozzy Osbourne, ia menyebarkan ajaran crowley (setanisme) melalui lagu dan musik kepada kaum muda. Bahkan Osbourne membuat sebuah lagu yang berjudul “Mr.Crowley”, karena ia benar-benar mengaguminya. Pada bab selanjutnya, Insyaallah akan dibahas mengenai sepak terjang mereka di dunia industri musik.
Adapun rencana besar yang lain, sebagai bagian rencana setan untuk menyesatkan manusia melalui crowley adalah membawa revolusi obat bius, membukakan pintu untuk masyarakat untuk menggiringnya pada roh jahat.
Dalam “Buku Hukum”, roh setan yang terhubung melalui aleister crowley, terus menggemakan rayuan satanis dari taman Eden, selama bertahun-tahun. Dia menyatakan “aku adalah ular yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia, yang mengendalikan hati manusia dengan kemabukan. Untuk menyembah ku.. minumlah anggur dan obat-obat bius aneh, sesuatu seperti heroin dan alkohol mungkin dan harus digunakan untuk tujuan penyembahan, yaitu masuk ke dalam perjamuan suci bersama “ular” yang memberikan pengetahuan, kesenangan dan keagungan yang mulia. ” Robert anton wilson yang memainkan peraan penting dalam revolusi kebudayaan di tahun 60-an, mengatakan dalam bukunya “Seks & Drugs”, menyatakan bahwa : “Crowley memainkan peranan yang enentukan dalam mengembangkan filosofi ataupun mistik, pada revolusi obat bius”.

[sunting] Musik dan Film Satanisme.

Satanisme muncul dalam banyak hal salah satunya adalah film dan musik. Banyak film yang menceritakan dengan terbuka idiom satanisme serta kisah kuasa gelap (dark forces). Film populer seperti : Friday The 13th, The Crow, Devils Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial The X-Files mengandung alur cerita dimana setan, satanisme atau black magic menjadi bagian penting dari film. Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah menjadi penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby, film Omen 1976 disebut telah memopulerkan satanisme.
Dalam musik ada banyak sekali contoh musik yang berisi satanisme, contoh :
  • Lagu dari Ozzy Osbourne "Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar"
  • Lagu dari David Bowie (majalah Rolling Stone) mengatakan Rock akan selalu menjadi musik setan
  • Lagu dari Stairway to Heaven jika di putar terbalik akan memunculkan syair pemujaan setan.
  • Lagu dari Metallica dalam The Prince melantunkan Bida.dari dari bawah, Aku ingin menjual jiwaku. Setan ambil jiwaku.
  • Pink Floyd menulis lagu Lucifer Sam dengan lirik : Lucifer Sam selalu duduk di sisimu..selalu dekat denganmu.
  • Thn 1992, Red Hot Chilli Peppers saat penerimaan anugreah MTV Awards berucap. Pertama-tama kami ingin berterima kasih pada Setan.
  • Marilyin Manson, salah satu umat GS pada majalah Spin edisi Agustus 1996. Saya berharap dikenang sebagai sosok yang mengakhiri sejarah Kekristenan, Manson tak ragu merobek Injil dan meneriakkan penghinaan terhadap Yesus Kristus.
Di Indonesia : - Group Black Metal(4 tahunlalu) Sebelum naik panggung, mereka menyembelih marmut hidup dan meminum darahnya, kadang mereka membawa salib terbalik ke atas panggung.

Satomi Hakkenden

Satomi Hakkenden (里見八犬伝 Satomi Hakkenden?), juga dikenal sebagai Legend of the Eight Samurai dalam judul berbahasa Inggris, adalah sebuah film jidaigeki, seni bela diri dan fantasi di Jepang dirilis pada tahun 1983. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Kinji Fukasaku. Film ini dikenal untuk pemeran-pemerannya yang merupakan aktor-aktor bintang Jepang: Hiroko Yakushimaru, Hiroyuki Sanada, Sonny Chiba, dan masih banyak lagi. Naskah ini diadaptasi dari novel tahun 1982 Shin Satomi Hakkenden (新・里見八犬伝) oleh Toshio Kamata, pengerjaan ulang longgar dari serial epik Nansou Satomi Hakkenden oleh Kyokutei Bakin.

Sinopsis

Cerita ini berikut Shizu-hime (Hiroko Yakushimaru), dibunuh keluarganya dan lari dari musuh-musuhnya. Saat ia keluar ia ditemukan oleh pengembara Shinbei (Hiroyuki Sanada), sebelum diselamatkan dari pengejar-nya oleh Dōsetsu (Sonny Chiba). Dia mengatakan padanya bahwa legenda kutukan pada keluarganya, dan delapan manik-manik yang mengidentifikasi delapan prajurit anjing yang dapat mengangkatnya, yang dia dan dua rekannya. Untuk mengalahkan ratu jahat Tamazusa (Mari Natsuki) yang membunuh keluarganya, mereka harus menemukan semua delapan. Tapi Shinbei mendengar identitas Shizu-Hime, dan bersumpah untuk mengumpulkan pahala untuk menangkap ia.

Pemeran

Jumat, 28 Oktober 2011

5 VIRUS KOMPUTER PALING BERBAHAYA

Virus komputer telah menjadi sebuah fenomena yang mampu membuat pengguna  PC  ketakutan. Dampak dari adanya virus, bisa menimbulkan kerugian sampai milyaran rupiah. Ibarat sebuah penyakit, virus komputer bisa menginfeksi siapa saja tanpa pandang bulu. Berikut ini adalah beberapa virus yang paling berbahaya dan mampu menimbulkan kerugian sampai ratusan milyar lebih
CIH
Terdeteksi  tahun Juni 1998 juga dikenal dengan nama Chernobil Virus, mampu menimbulkan kerugian  sampai 800 milyar rupiah. Virus CIH menyerang setiap files .exe di komputer yang menggunakan sistem operasi Windows 98, Windows 95 dan Windows ME yang jadi korbanya. Sekali komputer anda terserang, virus ini akan terus berdiam diri di memory, sehingga akibatnya setiap anda menyalakan komputer, virus akan selalu aktif. Tidak hanya itu, virus CIH mampu menyebakan komputer anda tidak mau boot, karena semua file sistemnya telah ter-overwrite oleh si virus. Tapi saat ini, bagi pengguna Windows 2000, Windows XP ataupun Vista, virus ini bukan lagi sebuah ancaman.
MELISSA
Jum’at 26 Maret 1999, Virus Melissa menjadi buah bibir dimana-mana karena menginfeksi setiap PC yang menggunakan Microsoft Outlook. Virus ini bisa menyebar dengan cepat karena begitu komputer si korban terinfeksi, secara otomatis Melissa mengirimkan dirinya sendiri (dalam bentuk attachment file .doc) ke 50 alamat yang terdapat di kontak pada Microsoft Outlook. Begitu si korban membuka file .doc tersebut, maka virus Melissa secara otomatis aktif. Dari Intel sampai Microsoft dan beberapa perusahaan besar lainya yang menggunakan Microsoft Outlook, sampai terpaksa mematikan system emailnya, untuk mencegah penyebaran lebih jauh virus ini. kerugian yang ditimbulkan begitu fantastis karena hampir mencapai 6 Trilyun rupiah.
ILOVEYOU
Terdeteksi pertama kali di Hongkong pada 3 Mei 2000, menimbulkan kerugian yang sangat fantastis karena hampis mencapai ratusan trilyun rupiah. Dibuat dengan menggunakan Visual Basic Script, virus ini begitu menggoda karena menyebar melalui email dengan subject “ILOVEYOU”. Anda pasti penasaran kan kalau menerima sebuah email dengan embel-embel “ILOVEYOU”, dan virus ini memanfaatkan kepanasaran anda tersebut, karena begitu anda membuka email tersebut, secara otomatis virus menginfeksi komputer anda. Begitu komputer anda terinfeksi, si virus langsung mengirimkan dirinya sendiri pada semua alamat yang terdapat di kontak pada Microsoft Outlook.Virus ini dikenal juga dengan sebutan Loveletter  dan The Love Bug.
CODE RED
Code Red menampakkan dirinya 13 Juli tahun 2001, dengan menyerang setiap server yang menggunakan Microsoft Internet Information Server (IIS). Worm atau virus ini memanfaatkan celah yang terbuka pada IIS System. Dikenal juga dengan istilah Bady, virus ini didesain untuk menimbulkan kerusakan yang sangat parah, karena mampu melakukan serangan Denial of Service pada IP-IP tertentu sehingga tak mengherankan mampu menimbulkan kerugian sampai ratusan trilyun rupiah, dan dalam waktu kurang dari seminggu saja 400.000 server berhasil ditaklukkan oleh virus ini.
BLASTER
Mampu menimbulkan kerugian sampai lebih dari 100 trilyun lebih, terdeteksi tahun 2003 juga dikenal dengan nama Lovsan atau MSBlast menyerang ribuan pengguna Windows 2000 dan Windows XP di seluruh dunia melalui traffic internet maupun network.

Rabu, 26 Oktober 2011

ENAM ENAM ENAM

Seperti yang kita tau beberapa angka dikaitkan dengan kesialan, seperti angka 13, "666", dll. Kali ini yang akan saya bahas hanya angka "666" saja.

Angka 666 jika diartikan dengan bahasa latin "dicit lux" yang berarti 'suara cahaya' atau bisa juga diartikan sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau sipembawa cahaya, inilah salah satu penyebab mengapa angka 666 selalu dkaitkan dengan setan.

Banyak hal-hal negatif yang berkaitan dengan 666, diantaranya roulet, apabila semua angka di meja roulet dijumlahkan akan menjadi 666. Berzinah itu dosa berat maka dari itu angka 666 dalam bhs Yunani mempresentasikan XES (sex terbalik) atau Χ Ξ Σ (Chi Xi Sigma) sebab dalam bhs Yunani maupun Ibrani abjad mereka itu juga identis dengan angka. Kemudian ada juga Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yg diambil dari formula kimia C6H6Cl6.

Selain itu 666 juga mempunyai hubungan dengan teknologi. Pasti tau kan barcode yang ada di kasir.
coba perhatikan jumlahnya pasti 13 (katanya angka sial) dan angka di awal, tengah, dan akhir, akan ada dua garis paling panjang dan dalam istilah barcode dua garis tersebut melambangkan angka enam. Dan anda perhatikan setiap barcode, setelah atau sebelum dua garis panjang tersebut tidak ada garis yang melambangkan angka enam.

Dengan komputer juga ada hubungannya, mungkin yang satu ini terlihat lucu, aneh, atau terlalu dipaksakan, tetapi yang jelas ini kenyataaannya.Saya akan menunjukkan hubungan angka tersebut dengan produk hasil kemajuan teknologi, komputer. Coba anda ubah setiap huruf dalam COMPUTER dengan angka berdasarkan urutan abjad alphabet. lalu setiap angka di kali enam dan dijumlahkan.

C = 3 * 6 = 18
O = 15 * 6 = 90
M = 13 *6 = 78
P = 16 * 6 = 96
U = 21 * 6 = 126
T = 20 * 6 = 120
E = 5 * 6 = 30
R = 18 * 6 = 108
_____________ +
666

Aneh? memang, tapi mungkin saja hanya kebetulan.

Beberapa waktu yang lalu di Indonesia juga dihebohkan dengan angka ini, yaitu pada kasus "axis" yang katanya operator yang bisa terkena "SMS merah". Jika kita balik 'axis = sixa (siksa)", apakah ada maksud tertentu dengan ini?. Selain itu kemunculan perdana axis disertai dengan paket bonus2 yang menyertakan angka 6, klo ga salah waktu itu tarif Rp 60/menit, Rp 60/sms, Rp 600/menit, yang mencerminkan 666.

Ada juga kejadian dan ritual2 aneh tepat tanggal 6 Juni 2006 atau jika disingkat menjadi 666, yang dianggap sebagai angka setan. Warga kota Hell (Neraka) di Michigan yang kebanyakan penganut ajaran setan (aliran Jehova, dsb) mengadakan ritual2 aneh disertai kejadian2 aneh.

Pada hari yang sama satu keluarga yang terdiri dari enam orang tewas dibunuh di Colombia utara tanpa diketahui siapa dan apa sebabnya mereka dibunuh. Tidak ada jejak sama sekali dengan kasus ini, dan masih banyak lagi kasus2 aneh yang berkaitan atau dikait2kan dengan angka 666.

Dikitab2 agama juga ada disebutkan angka 666 adalah angka pemujaan setan. Bahkan telah banyak film yang dirilis berdasarkan angka 666 ini. Apakah memang benar 666 angka setan/sial??

SATANIC BLACK DEMON

[Info]Gereja Setan Dan Satanic Bible

Asal mula GS didirikan oleh Anton Szandor La Vey tanggal 30 April 1966, dan GS ini secara terang-terangan diorganisasikan di San Francisco. Sebagai buku panduan umatnya, La Vey menulis sebuah kitab The Satanic Bible tahun 1969.

Meskipun keberadaan para penyembah Setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun muncul dan mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Setanisme. Setanisme pertama kali menjadi gerakan yang terbuka dan teratur di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Tanggal 30 April 1966, Gereja Setan dibentuk di California. Pendiri gereja aneh ini adalah seorang penganut Setanisme yang bernama Anton Szandor LaVey yang menyatakan dirinya sebagai pendeta tinggi. Dikenal sebagai Paus Hitam, LaVey menulis buku-buku tempat dia merumuskan pandangan-pandangannya mengenai Gereja Setan. Judul buku-buku itu menakutkan: “Kitab Suci Setan, Upacara Setanis, Penyihir Setanis, Buku Catatan Setan dan Setan Berbicara”. LaVey meninggal di tahun 1997. Diperkirakan bahwa Gereja Setan memiliki sekitar 10 ribu anggota di Amerika Utara, dan meskipun banyak menerima tuntutan hukum, kegiatan dan upacaranya terus berjalan.

Sebuah patung Setan, raja iblis telah dibuat dan saat ini berada di Katedral Notre Dame (Paris) berwujud seperti wajah manusia-binatang bertanduk 2 buah dengan posisi bertopang dagu dan di punggungnya terdapat 2 sayap, patung ini terbuat dari batu dan dinamakan patung setan (patung itu pernah dimasukan dalam adegan film Si Bongkok dari Notre Dame).

Organisasi ini menyebut dirinya organisasi pertama di muka bumi dan di sepanjang sejarah yang secara terbuka menyatakan mengabdi kepada penerimaan terhadap fitrah sejati manusia yaitu binatang jasmaniah yang hidup di dalam kosmos yang diresapi dan dimotivasi oleh kekuatan gelap yang kami sebut Setan.

Yang pertama Gereja Setan, Gereja Setan Amerika, kini nama resmi mereka adalah Gereja Setan, nama lain adalah pendusta. Pada tanggal 29 Oktober 1997, Anton La Vey mati. Kemudian GS diwariskan kepada Blanche Barton (pendeta wanita tertinggi) yang juga adalah istrinya dan ibu anak yang ketiga yang bernama Satan Xerces Carnacki La Vey Blanche juga menjabat kepala adiministrasi GS selama 14 tahun terakhir. Semasa hidupnya, Anton La Vey mengangkat banyak anggota Kependetaan Mendes sebagai Pengacara Iblis. Dan kependetaan ini bersama Ordo Trapezoid Dewan Nan Sembilan kini bekerja sama dengan Pendeta Wanita Tinggi Barton untuk memajukan filosofi ikonoklastik yang diracik oleh La Vey.

LAMBANG

Lambang Para pengikut GS umumnya menggunakan lambang 666, pentagram, bintang bersudut 5 terbalik yang bergambar kepala kambing bertanduk dua. Sudut bintang yang menggambarkan tanduk itu bermakna Lucifer, sama tinggi dengan Allah. Tiga sudut di bawah menggambarkan tritunggal iblis, yang di tengah Lucifer, di kiri antiKristus, yang di kanan nabi-nabi palsu.
Dan iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi itu dan mereka di siksa siang malam sampai selama-lamanya. Tritunggal iblis ini lawan Tritunggal Kristiani (Bapa, Anak, dan Roh Kudus ).
Kepala kambing merupakan salah satu ciri khas utama penyembah Setan, unsur penyembahan yang menuju kepada pengorbanan kepada Satan Lucifer biasanya menyembelih kambing (umumnya jantan)dan menggunakan darahnya untuk upacara ritual

Gereja Setan 3 Ritual & Upacara

GS biasanya melakukan Persembahan Darah bayi hasil aborsi, yang biasanya melakukan hubungan sex didepan jemaat gereja dan setelah 4-6 bulan lamanya, maka anak itu harus digugurkan dan darahnya akan dipersembahkan kepada lucifer. Dengan demikian, Para jemaat akan selalu dilindungi Oleh lucifer dalam berbagai masalah kecuali, Tuhan.

PENGGUNAAN BARCODE



Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.

Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti, dan Pengkaji Alkitab.

Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, AS, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” (1982).

Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia.
Tiga Tahapan

Menurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan: tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini.

Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal. Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya.

Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card).

Tahap ketiga meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.
Angka Iblis

Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.

Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.

Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666. Dalam bukunya, Mary Stewart Refle mengutip salah satu ayat Alkitab: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya adalah: 666” (Wahyu 13: 16-18)

Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode: “Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan… “

sumber: http://angka-tigabelas.blogspot.com

SATANIC BLACK METAL

The Satanic Bible is a collection of essays, observations, and rituals published by Anton LaVey in 1969. It contains the core principles of LaVeyan Satanism, and is considered the foundation of its philosophy and dogma.[1] It has been described as the most important document to influence contemporary LaVeyan Satanism.[2] Though The Satanic Bible is not considered to be sacred scripture in the way the Christian Bible is to Christianity, the Satanist community regards it as an authoritative text.[1] It extols the virtues of exploring one's own nature and instincts. Believers have been described as "atheistic Satanists"[3] because they believe that God is not an external entity, but rather something that each person creates as a projection of his or her own personality—a benevolent and stabilizing force in his or her life.[4][5] There have been twenty-eight printings of The Satanic Bible,[6] through which it has sold over a million copies
There are multiple stories of the birth of The Satanic Bible. In the introduction to the 2005–present edition, High Priest Peter H. Gilmore describes LaVey as having compiled The Satanic Bible on his own from monographs he had written about the Church of Satan and its rituals. Gilmore lists a number of people who influenced LaVey's writings: Ayn Rand, Friedrich Nietzsche, H. L. Mencken, the members of the carnival with whom LaVey had supposedly worked in his youth, P. T. Barnum, Mark Twain, John Milton, and Lord Byron.[8]
LaVey's estranged daughter Zeena Schreck, in an exposé about both her father's religion and past, attributes the birth of The Satanic Bible to a suggestion by Peter Mayer, a publisher for Avon.[9] According to Schreck, Mayer proposed that LaVey author a Satanic bible to draw from the popularity of 1968 horror film Rosemary's Baby, which had caused a recent rise in public interest in both Satanism and the occult.[10] Schreck states that, aided by Diane Hegarty, LaVey compiled a number of writings he had already been distributing: an introduction to Satanism, a number of short essays, a guide to ritual magic, and articles he had previously published in a Church of Satan newsletter called The Cloven Hoof.[11][9]
Either to meet length requirements set by the publisher[12] or out of agreement with the ideas,[8] LaVey and Hegarty plagiarized writings by other authors. These included a social Darwinist book published in 1890 entitled Might is Right, as well as John Dee's Enochian keys from Aleister Crowley's The Equinox, modified to replace references to Christianity with those to Satan.[13] Some accuse LaVey of paraphrasing the "Nine Satanic Statements" from Ayn Rand's Atlas Shrugged without acknowledgement, though others maintain that LaVey simply was drawing inspiration from the novel.[14][15] LaVey later affirmed the connection with Rand's ideas by stating that LaVeyan Satanism was "just Ayn Rand's philosophy, with ceremony and ritual added."[16]

[edit] Content

[edit] Dedication

Though it is no longer included in current printings of The Satanic Bible, early printings included an extensive dedication to various people whom LaVey recognized as influences. LaVey's primary dedication was to Bernardino Nogara (misprinted as "Logara"), Karl Haushofer, Grigori Rasputin, Basil Zaharoff, Alessandro Cagliostro, Barnabas, Ragnar Redbeard, William Mortensen, Hans Brick, Max Reinhardt, Orrin Klapp, Fritz Lang, Friedrich Nietzsche, W. C. Fields, P. T. Barnum, Hans Poelzig, Reginald Marsh, Wilhelm Reich, and Mark Twain. The secondary dedication named Howard Hughes, James Moody, Marcello Truzzi, Adrian‐Claude Frazier, Marilyn Monroe, Wesley Mather, William Lindsay Gresham, Hugo Zacchini, Jayne Mansfield, Frederick Goerner, C. Huntley, Nathanael West, Horatio Alger, Jr., Robert E. Howard, George Orwell, H. P. Lovecraft, Tuesday Weld, H. G. Wells, Sister Marie Koven, Harry Houdini, Togare (LaVey's pet lion), and the Nine Unknown Men from The Nine Unknown.[17]

[edit] Introductions

Throughout the various printings of The Satanic Bible, it has included introductions by various authors. The first edition (in print from 1969 to 1972) included an excerpt from an article by Burton H. Wolfe, an investigative journalist and biographer of LaVey, entitled "The Church that Worships Satan". Wolfe provides an extensive biography of LaVey and a history of the Church of Satan. He mentions Rosemary's Baby as contributing to the popularity of Satanism, though he does not claim LaVeyan Satanism to have directly influenced its creation.[17] From 1972 until 1976, the introduction to The Satanic Bible was a piece by Michael A. Aquino, who later went on to found the Temple of Set with a number of members of the Church of Satan. He gives a detailed analysis of the Satanic philosophies, and dispels myths about LaVeyan Satanism. He explains that it is not "devil worship", and that LaVeyan Satanists in fact reject the worship of external gods completely. He too provides a brief background on LaVey, explaining how LaVey brought some of the knowledge he had acquired while working with the circus to his religion.[18] Burton H. Wolfe again wrote the introduction for the 1976 to 2005 editions of The Satanic Bible. It included some of the same content as the 1969 version, with an expanded biography of LaVey and more information on the various conflicts between other religions and LaVeyan Satanism.[19] Since 2005, The Satanic Bible has contained an introduction written by Peter H. Gilmore, High Priest of the Church of Satan. In this introduction, he discusses his discovery of LaVeyan Satanism and his relationship with Anton LaVey. He then goes on to provide a detailed biography of Anton LaVey and addresses allegations that LaVey falsified much of the story of his past. The introduction also provides a history of The Satanic Bible itself, as well as that of two other books by LaVey: The Satanic Witch and The Satanic Rituals.

[edit] Preface

The book contains a short preface by LaVey in which he explains why he wrote it. He describes other publications that discuss magic as "nothing more than sanctimonious fraud" and "volumes of hoary misinformation and false prophecy." He complains that other authors do no more than confuse the subject. He also notes that many of the existing writings on Satanic magic and ideology were created by "right-hand path" authors.[20]

[edit] Prologue

The prologue to The Satanic Bible begins by discussing the concept of gods, good and evil, and human nature. It includes the Nine Satanic Statements:
  1. Satan represents indulgence, instead of abstinence!
  2. Satan represents vital existence, instead of spiritual pipe dreams!
  3. Satan represents undefiled wisdom, instead of hypocritical self-deceit!
  4. Satan represents kindness to those who deserve it, instead of love wasted on ingrates!
  5. Satan represents vengeance, instead of turning the other cheek!
  6. Satan represents responsibility to the responsible, instead of concern for psychic vampires!
  7. Satan represents man as just another animal, sometimes better, more often worse than those that walk on all-fours, who, because of his "divine spiritual and intellectual development," has become the most vicious animal of all!
  8. Satan represents all of the so-called sins, as they all lead to physical, mental, or emotional gratification!
  9. Satan has been the best friend the church has ever had, as he has kept it in business all these years![21]
The Nine Satanic Statements outline the basic ideology of LaVeyan Satanism, and have become some of the guiding principles of LaVeyan Satanism. They also served as a template for later publications by LaVey, such as his 1987 "Nine Satanic Sins".[11] Ayn Rand's influence on LaVeyan Satanism is very apparent in the Nine Satanic Statements, to the point where some, including Zeena Schreck, assert that the Statements are simply unacknowledged paraphrase of Rand's thoughts.[9]

[edit] The Book of Satan

Much of the first book of The Satanic Bible is taken from Ragnar Redbeard's Might is Right.[22] It challenges both the Ten Commandments and the Golden Rule, advocating instead a tooth-for-tooth philosophy. It suggests a hedonistic outlook, saying, "I break away from all conventions that do not lead to my earthly happiness."[23] Religion is criticized as a man-made construct, and the reader is urged to question everything and eradicate any lies that he or she uncovers.

[edit] The Book of Lucifer

The Book of Lucifer contains the majority of the philosophy of The Satanic Bible. It details how Christianity has taught that God is good and Satan is evil,[24] and presents an alternate view. It describes that the concept of "God" is different to each Satanist, but that to all it represents a good and steadying force in his or her life. LaVey then questions why, if God is described by Christian scripture to be benign and all-powerful, He allows death of loved ones. LaVey points at deaths that have been explained as being "God's will" as simply excusing the Christian God's mercilessness.[25] Satan is seen to LaVeyan Satanists not as "an anthropomorphic being with cloven hooves, a barbed tail, and horns", but as a force of nature that has only been described as evil by other religions.[26]
LaVey rejects the idea of prayer, instead urging Satanists to take action to fix a situation instead of asking for a solution.[25] The seven deadly sins are advocated, on the basis that they all lead to personal pleasure. LaVey explains this: greed and envy simply drive ambition; pride is human nature that is practiced by anyone who wears any clothing more than is necessary for warmth; gluttony is a common sin that is regulated by pride in one's appearance; sloth is present in anyone who is hesitant to get out of bed in the morning; and lust is a human instinct secondary only to self-preservation.[27] He says that Satanism is a form of "controlled selfishness", in the sense that doing something to help another will in turn make one happy. The Golden Rule is again mentioned, and LaVey suggests altering it from "Do unto others as you would have them do unto you" to "Do unto others as they do unto you" so that if someone is treated poorly, he or she can respond viciously.[28] He also claims that organized religions, in their attempts to make themselves more attractive to less conservative audiences, have changed so much that they no longer resemble their origins. They have become more humanist and, according to LaVey, more like LaVeyan Satanism itself. He cites the acceptance of birth control by some religions, shorter habits worn by younger nuns, spirited and sensual music (inspired by Satan), church picnics (indicative of gluttony), and church carnivals (harkening back to Pagan ceremonies).[29] LaVey describes Satanism as existing "between religion and psychiatry". He addresses the question of why he created the religion at all, if LaVeyan Satanism's philosophies come so naturally: the psychiatric components of Satanism provide self-enlightenment while the religious components provide the dogma and ritual that man needs.[30] The Book of Lucifer also contains a list of "The Four Crown Princes of Hell" (Satan, Lucifer, Belial, and Leviathan) and of seventy-seven "Infernal Names", representations of Satan from various cultures and religions. They are the names that, according to LaVey, are most useful in Satanic rituals.
The Book of Lucifer contains a long chapter titled "Satanic Sex", discussing Satanism's view on sexual activity as well as misconceptions surrounding these views. He denies the belief that sex is the most important element in LaVeyan Satanism, and that participation in orgies or other promiscuous behavior is forced. He explains that sexual freedom is encouraged, but only in the sense that believers should be free to explore their own sexualities as they please. He also goes to lengths to explain that this encouragement comes with the stipulation that practicers do not hurt anyone else exploring their own sexualities and fetishes. He makes two exceptions to this stipulation: the "unintentional hurt" caused to people who disagree with the practicer's views and sexual morality, and pain inflicted on those who enjoy being hurt (masochists). LaVey goes on:
Aside from the foregoing exceptions, the Satanist would not intentionally hurt others by violating their sexual rights. If you attempt to impose your sexual desires upon others who do not welcome your advances, you are infringing upon their sexual freedom. Therefore, Satanism does not advocate rape, child molesting, sexual defilement of animals, or any form of sexual activity which entails the participation of those who are unwilling or whose innocence or naïveté would allow them to be intimidated or misguided into doing something against their wishes.[31]
He goes on to discuss relationships, and the existence of both "spiritual love" and "sexual love" in relationships, and that the two are not always compatible. He also accepts the need for "supplemental" sexual activity in the form of an open relationship or masturbation, if two partners in a relationship are not entirely sexually compatible. He discourages any guilt associated with masturbation, and recognizes it as a completely normal and healthy practice.[32]
Along with the rumors regarding Satanic views on sex, LaVey also addresses those about animal and human sacrifice. He explains that the only time a LaVeyan Satanist would perform a human sacrifice would be to accomplish two goals: to "release the magician's wrath" as he or she performed a curse, and to kill someone who was deserving of death. He explains that those who intentionally mistreat or hurt the person or people close to the person performing the curse would be considered "deserving". He considers the action of hurting another person a request to be destroyed, and explains that the Satanist is morally required to grant this request in the form of a curse. LaVey also says that a Satanist would never sacrifice a baby or an animal, as they are pure carnal beings and considered to be sacred.
LaVey rejects the acceptance of what he terms "psychic vampires": people who subtly pressure others into helping them or performing favors. He urges people to say no to those who try to use others for their own personal gain, and without reciprocation. Another chapter of The Book of Lucifer describes the Satanist philosophy of indulgence. LaVey writes that "The most simplified description of the Satanic belief is: indulgence instead of abstinence." He advocates indulging one's desires so that they do not become compulsions. He blames frustration stemming from suppressing one's desires as the cause of psychosomatic illnesses which, he claims, constitute the majority of illnesses.[33]
In The Book of Lucifer, LaVey outlines LaVeyan Satanism's views on death. He explains that one who has lived a full life will dread death, and that this is the way it should be. He also does not agree with the idea of reincarnation. He encourages a strong will to live, comparing it to animals' instincts to fight viciously for their lives. Suicide is discouraged except in cases of euthanasia, where it would end extreme suffering.[34]
Because the Satanist is considered his or her own god, birthdays are celebrated as the most important holidays. Following one's birthday in importance are Walpurgisnacht and Halloween. Solstices and equinoxes are also celebrated.[35]
The Book of Lucifer contains a chapter called "The Black Mass", which begins with a heavily sarcastic description of the stereotypes surrounding Satanic masses. He explains that the black mass is different from Satanic ceremonies in that it is a "form of psychodrama." He gives a history of these black masses, starting in 1666 with La Voisin. He discusses "pseudo-Satanists", who he considers a product of the propaganda intended to discredit Satanism.[36]

[edit] The Book of Belial

The third book of The Satanic Bible describes rituals and magic.[24] The Satanic Rituals, published by LaVey in 1972, outlines the rituals more precisely, and contains the entire text of the Black Mass.[37] LaVey begins The Book of Belial by defining magic as "The change in situations or events in accordance with one's will, which would, using normally accepted methods, be unchangeable."[38] He explains that some of the rituals are simply applied psychology or science, but that some contain parts with no scientific basis.
LaVey explains that, in order to control a person, one must first attract his or her attention. He gives three qualities that can be employed for this purpose: sex appeal, sentiment (cuteness or innocence), and wonder. He also advocates the use of odor.[39] In the Book of Belial, he discusses three types of rituals: those for sex, compassion, and destruction. Sex rituals work to entice another person; compassion rituals work to improve health, intelligence, success, etc.; destruction rituals work to destroy another person.[40] LaVey advocates finding others with whom to practice Satanic rituals in order to reaffirm one's faith and avoid antisocial behavior. He particularly advocates group participation for destruction rituals, as compassion and sex rituals are more private in nature.[41] LaVey goes on to list the key components to successful ritual: desire, timing, imagery, direction, and "The Balance Factor" (awareness of one's own limitations).[42] Details for the various Satanic rituals are explained in The Book of Belial, and lists of necessary objects (such as clothing, altars, and the symbol of Baphomet) are given.[43]

[edit] The Book of Leviathan

The final book of The Satanic Bible emphasizes the importance of spoken word to effective magic.[24] An "Invocation to Satan" as well as three invocations for the three types of ritual are given. The rest of The Book of Leviathan is composed of the Enochian Keys, which LaVey adapted from John Dee's original work. They are given in Enochian and also translated into English.

[edit] Influence

In Gilmore's introduction, he lists a number of novels and films supposedly influenced by The Satanic Bible and LaVeyan Satanism. These include novels Rosemary's Baby by Ira Levin and Our Lady of Darkness by Fritz Leiber, as well as films such as Rosemary's Baby, The Devil's Rain, The Car, and Dr. Dracula.[44]

[edit] Reception

LaVey's daughter, Zeena Schreck, has criticized The Satanic Bible as a financial endeavor suggested by Avon publisher Peter Mayer. She maintains that it contains large amounts of falsified information about LaVey's past, and that much of the book is plagiarized from Ragnar Redbeard's Might is Right, John Dee's Enochian Keys, and Ayn Rand's Atlas Shrugged.[9] Chris Mathews, in Modern Satanism: Anatomy of a Radical Subculture, describes The Satanic Bible as "hastily prepared" and cynical. Both Mathews and a 1971 article in Newsweek compare the ideologies presented in The Satanic Bible to Nazism: containing "unremitting focus on social elitism, appeals to force, and scorn for egalitarian principles".[45] Israel Regardie criticized LaVey's alteration of the Enochian Keys in The Book of Leviathan as stupid and of lower quality than the Keys themselves.[46] Critics have also accused The Satanic Bible of encouraging violence and murder, particularly in young people considered to be impressionable

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management